PROPOSAL KEGIATAN
PROMOSI KESEHATAN
BAHAYA BAHAN TAMBAHAN DALAM MAKANAN
DISUSUN OLEH:
1. ROHMI DWI UTAMI (1548067)
2. ROSIANA NUGRAHENI (1548068)
3. ROSMALINDA DWI J. (1548069)
4. SILVI AFRIANA (1548070)
5. SINTA ARDIYANTI (1548071)
6. SINTA RAHMAWATI (1548072)
7. SISKA APRIYANI (1548073)
8. SITI HARTINAH (1548074)
9. SITI KHOIRIYAH (1548075)
10. SUSI NOVITA SARI (1548076)
POLITEKNIK KESEHATAN BHAKTI SETYA INDONESIA
D III FARMASI
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Kegiatan
|
:
|
“ Promosi Kesehatan”Bahaya Bahan Tambahan dalam Makanan”
|
Ketua Panitia
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Nomor HP
|
:
:
:
|
Rohmi Dwi Utami
1548067
085641236701
|
Biaya Kegiatan
|
:
|
Rp 277.000
|
Yogyakarta, 25 Januari 2017
Ketua Panitia
|
Sekretaris Kegiatan
|
(Rohmi Dwi Utami)
|
(Siti Khoiriyah)
|
NIM 1548067
|
NIM 1548075
|
Mengetahui,
|
Dosen Pengampu
|
(Windadari Munri Hartini .SKM., MPH.)
|
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahan makanan adalah bahan yang dibutuhkan oleh manusia untuk tumbuh dan
berkembang serta mampu beraktifitas dan memelihara kondisi tubuh. Dalam memilih bahan makanan maka kita perlu memperhatikan kebersihan dan mutunya agar aman untuk dikonsumsi. Makanan umumnya tersusun atas air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, serat dan mineral. Komponen tersebut berperan penting dalan memeberikan karakter terhadap makanan baik sifat fisik, kimia, maupun fungsinya. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang makanan maka berbagai jenis makanan dapat dibuat lebih awet, menarik, dan lebih aman untuk dikonsumsi oleh para konsumen.
Perkembangan pesat dalam bidang industri makananmembuat makin banyaknya bahan tambahan makanan yang tersedia secara komersil dengan harga yang relatif murah sehingga mendorong peningkatan pemakaian bahan tambahan makananbagi setiap individu. Penggunaan bahan tambahan makanan dalam proses produksi makanan perlu diwaspadai baik oleh produsen maupun konsumen. Dampak penggunaannya dapat berakibat positif maupun negatif bagi masyarakat. Masyarakat sendiri dalam bidang makanan memerlukan makanan yang aman, bermutu, dan bergizi. Secara umum penggunan bahan tambahan makanan harus dengan dosis di bawah ambang batas yang telah ditentukan.
Dalam masarakat seringkali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat
pewarna untuk sembarang bahan makanan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan makanan. Hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan karena adanya residu logam berat pada zat pewarna tesebut. Timbulnya penyalahgunaan tersebut antara lain disebabkan oleh ketidak tahuan masyarakat mengenai zat pewarna untuk makanan, dan disamping itu harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk makanan. Hal ini disebabkan bea masuk zat pewarna untuk bahan makanan jauh lebih tinggi daripada zat pewarna bahan non makanan. Lagi pula, warna dari zat pewarna tekstil atau kulit biasanya lebih menarik.
Oleh sebab itu, kami selaku penulis bermaksut mengedukasi masyarakat agar tahu kemudian memahami bagaimana bahaya bahan tambahan pada makanan tersebut.
B. NAMA DAN BENTUK KEGIATAN
1. Nama Kegiatan
Nama kegiatan ini “ Promosi Kesehatan”
2. Bentuk Kegiatan
Ceramah, diskusi dan penjelasan tentang Bahaya Bahan Tambahan dalam Makanan.
C.
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD DAN TUJUAN
Dengan mengikuti program ini, peserta diharapkan:
1. Mampu menghindari bahaya bahan tambahan dalam makanan dalam kehidupan sehari – hari.
2. Bertambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta berbagi pengalaman.
3. Mempererat tali persaudaraan antar peserta.
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN PROGRAM
A. MEKANISME KEGIATAN
1. Waktu dan Tempat Kegiatan
Hari/tanggal : Minggu, 22 Januari 2017
Jam : 13.00-14.30 WIB
Tempat Kegiatan : Desa Kaligatuk, Srimulyo, Piyungan, Bantul
2. Sasaran
Peserta yang mengikuti ini terdiri dari :
a) Panitia Promosi Kesehatan Kelompok 3 FA 3B selaku Mahasiswa Poltekkes BSI
b) Warga desa Kaligatuk, Srimulyo, Piyungan, Bantul.
3. Skala Prioritas
Kriteria
|
Ketidak patuhan masyarakat dalam menggunakan Antibiotik
|
Bahaya kantong plastik untuk membungkus makanan
|
Bahaya Bahan Tambahan dalam Makanan
|
1
|
5
|
5
|
5
|
2
|
5
|
5
|
4
|
3
|
3
|
4
|
4
|
4
|
2
|
3
|
5
|
5
|
3
|
4
|
5
|
6
|
5
|
5
|
3
|
7
|
5
|
5
|
5
|
8
|
5
|
3
|
4
|
9
|
2
|
2
|
5
|
10
|
5
|
2
|
3
|
11
|
2
|
2
|
3
|
12
|
5
|
2
|
3
|
Jumlah
|
47
|
42
|
49
|
4. Penyebab Masalah
· Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masayarakat akan bahaya bahan tambahan dalam makanan.
· Banyaknya makanan instan/ junk food.
· Untuk mengolah makanan sehat menyita banyak waktu.
5. Solusi
ü Memberi pengetahuan kepada masyarakat akan bahaya bahan tambahan dalam makanan. (Efektif : Efisien = 5:5)
ü Membatasi konsumsi makanan instan/ junk food. (Efektif : Efisien = 5:2)
ü Menyempatkan waktu, karena untuk sehat memang diperlukan usaha. (Efektif : Efisien = 3:2)
6. Susunan Acara
Waktu
|
Materi
|
Pokok Bahasan
|
Nara Sumber
|
13.00-13.15
|
Registrasi
|
Panitia
| |
13.15-13.25
|
Pembukaan
|
Sinta Rahmawati
| |
13.25-13.35
|
Sambutan ketua RT mewakili warga.
|
Ibu Susi Riyana
| |
13.35-13.45
|
Sambutan Perwakilan Mahasiswa Poltekkes BSI
|
Siska Apriyani
| |
13.45-14.15
|
Penyampaian Materi
|
Bahaya Bahan Tambahan dalam Makanan
|
Rosiana Ngraheni dan Siti Hartinah
|
14.15-14.25
|
Sesi tanya jawab dan pembagiaan door price
|
Panitia
| |
14.25-14.30
|
Penutup
|
Panitia
|
B.
ANGGARAN BIAYA
ANGGARAN BIAYA
1. Pengeluaran
No
|
Uraian
|
Volume
|
Jumlah
|
1
|
Konsumsi
+ Minum
|
60 x Rp 3.000,00
Rp 20.000,00
|
Rp 180.000,00
Rp 20.000,00
|
2
|
Publikasi
|
Rp 50.000,00
| |
3
|
Door price
|
Rp 27.000,00
| |
TOTAL
|
Rp 277.000,00
|
C.
KEPANITIAAN
KEPANITIAAN
1. Ketua Panitia : ROHMI DWI UTAMI (1548067)
2. Sekretaris : SITI KHOIRIYAH (1548075)
3. Bendahara : SUSI NOVITA SARI (1548076)
4. Sie Acara : ROSIANA NUGRAHENI (1548068)
SINTA RAHMAWATI (1548072)
SITI HARTINAH (1548074)
5. Sie Dokumentasi : SINTA ARDIYANTI (1548071)
6. Sie Konsumsi : ROSMALINDA DWI J. (1548069)
7. Sie Perlengkapan : SILVI AFRIANA (1548070)
8. Sie Humas : SISKA APRIYANI (1548073)
BAB III
PENUTUP
Demikian proposal Promosi Kesehatan ini semoga dapat memberikan banyak kemanfaatan yaitu meningkatkan kualitas proses perkuliahan serta mewujudkan kualitas karakter mahasiswa dilingkungan poltekkes BSI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar